Pemerataan Distribusi Air Masih Menjadi Fokus Utama

Balikpapan – Pemerataan distribusi air masih menjadi fokus utama aspirasi warga yang hadir dalam kegiatan reses. Salah satunya saat pertemuan antara anggota Komisi III DPRD Balikpapan, Kamaruddin Ibrahim, bersama warga Balikpapan Barat. Untuk itu, dirinya menghadirkan perwakilan Perumda Tirta Manuntung Balikpapan agar bertemu dengan warga.
Sabran, Warga RT 50 Kelurahan Baru ulu mempertanyakan sulitnya menunggu aliran air di daerah dahor. ”Kasihan pak, warga harus beli air tandon, tolong perhatikan disekitar dahir, kok bisa, kenapa daerah ringrod enak betul,” ucapnya.
Senada dengannya, Nurmiati warga Baru Ulu RT 11 mengaku air PDAM yang tidak pernah mengalir ke rumahnya. ”Tapi kami RT yang diserang warga. Sedangkan anggota dewan saja juga gak bisa bantu atasi apalagi bu RT,” tuturnya.
Menanggapi keluhan warga, Kamaruddin mengakui persoalan pemerataan distribusi air tergolong perkara rumit. Apalagi kota ini berhadapan dengan tiga persoalan utama. Mulai air baku, usia pipa transmisi yang puluhan tahun hingga kontur tanah perbukitan yang menyulitkan distribusi air.
“Khususnya air PDAM. Memang belum sepenuhnya kita bisa carikan solusinya. Ada soal air baku, debit kurang dan lain-lain. Kita masih tunggu air baku dari embun aji raden dan saat ini sedang dalam proses pipanisasi,” ujarnya, Selasa (06/06).
Sementara Kepala Sub Bagian Hubungan Pelanggan PTMB, Suryo Hadi Prabowo, memastikan pihaknya mencarikan solusi yakni terkait air baku. Di mana Waduk Manggar masih menjadi sumber air baku utama. Sementara waduk tersebut memiliki ketergantungan terhadap curah hujan. Untuk itu, PDAM masih menanti upaya pemerintah setempat menyediakan tambahan sumber air baku yang baru.
“Tapi jangan lupa masih ada soal air baku yang masih terbatas. Itu juga perlu kita carikan solusinya. Kalau pipanya sudah tua kita ganti, wajib diganti dan memang harus ada peremajaan pipa PDAM kita yang sudah puluhan tahun, layak untuk diganti,” tambahnya. (*/mna)